SUKSESI VEGETASI SETELAH KEGIATAN PERLADANGAN BERPINDAH DI PROPINSI KALIMANTAN TENGAH, INDONESIA |
![]() |
![]() |
![]() |
Written by SBK |
Sunday, 01 March 2015 22:07 |
SUKSESI VEGETASI SETELAH KEGIATAN PERLADANGAN BERPINDAH DI PROPINSI KALIMANTAN TENGAH, INDONESIA
Widiyatno1), Budiadi1), Shinya Numata2), Tetsuro Hosaka2), Eko P. Setyanto3) 1) GadjahMada University 2) Tokyo Metropolitan University 3) PT Sari BumiKusumaKatinganSeruyan
Pendahuluan Perladangan berpindah merupakan salah satu bentuk pertanian subsisten dengan masa bera yang panjangyang dilakukan di beberapa negara tropis. Namun demikian, kegiatan perladangan berpindah menjadi sebuah problematika karena dapat memperluas proses degradasi hutan. Di sisilain, proses suksesi vegetasi setelah kegiatan perladangan berpindah memerlukan waktu hingga 100 tahun untuk membentuk kembali kondisivegetasi seperti hutan primer.
Tujuan
Studi ini bertujuan mengungkap proses suksesi vegetasi yang terjadi di areal 1tahun, 5 tahun dan 10 tahun setelah dilakukan perladangan berpindah dengan pembandingnya adalah areal Hutan Primer. Suksesi vegetasi dalam studi ini diketahui dari jumlah spesies dan nilai dua indeks keanekaragaman, yaitu indeks Shannon dan indeks kesamaan jenis.
LokasiStudi Studi di lakukan di desaTanjungPaku,Kecamatan Seruyan Hulu, Kabupaten Seruyan Propinsi Kalimantan Tengah (111039 E – 111025 E, 0036 S – 1010 S)
Metode
Hasil dan Diskusi Spesies pohon dominan pada kondisi A5 dan A10 adalahTrematomentosa (93,1%) danIlex cissodea (34,9%), sementara pada kondisi hutan primer lebih beraneka ragam dan didominasi jenis dari famili Dipterocarpaceae. Jumlah spesies, indeks kesamaan jenis dan indeks Shannon pohon dewasa cenderung meningkat secara linier dengan perio delamanya waktu setelah perladangan berpindah.Keanekaragaman spesies pohon dewasa pada masa berabertambah sesuai umurnya, dimana pada lokasi 10 tahun setelah perladangan dijumpai 3 spesies/400 m2 dibandingkan 1 spesies/400 m2 pada loksi 5 tahun seteah perladangan.
Kesimpulan
Sumber: The 61st Annual Meeting of Ecological Society of Japan, 14-18 March 2014, Hiroshima, JAPAN |
Last Updated on Sunday, 21 June 2015 16:38 |